Pengalaman Pertama Mengunjungi Perpustakaan Tertinggi di Dunia

Awalnya hanya sekedar iseng. Iseng ke sana karena bingung mau pergi kemana akhirnya ke Perpusnas aja. Dan ternyata….UWOW…Menakjubkan sekali.

perpusnas-RI.jpg

Sebenarnya sudah beberapa kali melihat gedung megah ini ketika berkunjung ke Monas. Tapi entah kenapa belum ada rasa ketertarikan untuk berkunjung ke sana. Hingga akhirnya ada salah seorang teman yang merekomendasikan bahwa perpusnas tempat paling oke buat hangout.

Mulai dari parkir hingga masuk perpustakaan kita tidak akan dikenai biaya sepeserpun. Aku heran. Ternyata masih bisa ya, hangout di Jakarta dengan budget murah-meriah? :’)

Perpusnas ini memiliki tinggi 126,3m. Mengalahkan perpustakaan di Shanghai China yang selama ini disebut-sebut sebagai perpustakaan tertinggi di dunia yakni 106m.

Mengutip dari Wikipedia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.

Rasanya, begitu bangga menjadi penduduk warga negara Republik Indonesia karena perpustakaan di Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia. Terdiri dari 27 lantai termasuk 3 lantai basement di ruang bawah tanah(untuk parkir).

Perpusnas tidak hanya menyediakan berbagai macam koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Fasilitas perlantai Perpusnas:

Lantai 1: Lobi Utama

Lantai 2: Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan, Penelusuran Informasi dan Ruang Auditorium

Lantai 3: Zona Promosi Budaya Baca

Lantai 4: Ruang Pameran dan Kantin

Lantai 5: Perkantoran

Lantai 6: Data Center dan Musholla

Lantai 7: Layanan Anak, Lansia, dan Disabilitas

Lantai 8: Layanan Audiovisual

Lantai 9: Layanan Naskah Nusantara

Lantai 10-11: Penyimpanan Koleksi Monograf Tertutup

Lantai 12-13: Ruang Baca Koleksi Monograf Tertutup

Lantai 14: Layanan Koleksi Buku Langka

Lantai 15: Layanan Referensi, Koleksi Online dan Ilmu Perpustakaan

Lantai 16: Layanan Koleksi Foto, Peta dan Lukisan

Lantai 17-18: Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lantai 19: Layanan Multimedia

Lantai 20: Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Mancanegara

Lantai 21: Layanan Koleksi Monograf Terbuka (klas 000-499)

Lantai 22: Layanan Koleksi Monograf Terbuka (klas 500-999)

Lantai 23: Layanan Koleksi Majalah Terjilid

Lantai 24: Layanan Koleksi Budaya Nusantara, Executive Lounge dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara.

Dimana lokasinya??

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan no.11 dan sebagian besar kantornya berada di Jl. Salemba Raya no.28A. Bedanya, yang di Salemba adalah gedung lama tempat penyimpanan arsip surat kabar langka dan pengurusan ISBN. Sedangkan gedung baru terletak tepat di tengah kota, berada di dekat tugu monumen nasional. Kalau kamu pernah merasakan semilir angin sejuk di ketinggian pucuk monas, ternyata ada yang lebih tinggi lagi. Datang ke perpustakaan nasional lantai 24, maka kamu bisa melihat pemandangan kota Jakarta dengan ketinggian 126,3meter. Tanpa perlu antri panjang dan tanpa dipungut biaya wkwkw. Sayangnya belum banyak orang yang mengetahui informasi ini.

rak-buku-perpusnas

Gambar rak buku perpusnas yang diapit oleh dua eskalator di samping kanan dan kirinya. https://www.google.co.id/

Perpustakaan nasional ini tergolong baru karena peresmiannya baru tanggal 14 September 2017 kemarin. Dan kamu akan dibuat takjub ketika datang ke sana untuk yang pertama kalinya. Dengan desain yang sangat modern, perpustakaan nasional menyediakan banyak sekali buku yang kita butuhkan. Kamu juga akan dipandu oleh petugas perpustakaan jika belum tahu bagaimana cara mencari buku yang kamu inginkan.

Tapi sebelum menjelajahi ke24 lantai yang ada di Perpustakaan Nasional ini, setiap pengunjung yang datang diwajibkan untuk menitipkan tas di lantai satu dan membuat kartu keanggotaan di lantai 2. Jangan kuatir karena prosesnya sangat amat cepat melebihi kecepatan pembuatan kartu ATM di Bank hehehe.

tempat-registrasi-keanggotaan-perpusnas

Tempat registrasi keanggotaan perpusnas sekaligus untuk mendapatkan nomor antrian

Pertama-tama kalian isi biodata online di salah satu dari puluhan komputer yang ada di ruangan ini. Setelah selesai mengisi kalian cetak nomor antrian di mesin kecil yang berada di sebelah komputer. Lalu tunggu hingga nomor antrian kalian dipanggil.

Hanya dengan modal KTP, kalian sudah resmi menjadi anggota Perpustakaan Republik Indonesia. 🙂

kartu-anggota-perpustakaan-nasional.jpeg

Kartu ini berlaku untuk 10 tahun dan jangan lupa dibawa ketika berkunjung ke Perpustakaan. Pembuatan kartu ini hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja dan foto di tempat.

Kalau mau internetan di sini juga bisa banget. Kalian tinggal foto/tulis username dan password wifi yang tertera di sebuah layar samping lift. Di ruang baca terdapat banyak sekali meja yang dilengkapi dengan colokan di setiap meja. Kalian bisa menikmati fasilitas internet gratis tanpa berebut colokan sambil menyaksikan keindahan kota Jakarta dari balik jendela. 🙂

pemandangan-kota-jakarta-dari-perpusnas

Menyaksikan keindahan kota Jakarta melalui jendela Perpustakaan Nasional di lt.21

 

NB: Untuk saat ini perpusnas buka setiap hari dan tutup pada pukul 18.00. Tapi katanya akan seegera diperpanjang jam operasionalnya hingga pukul 22.00 suatu saat nanti.

.

Jakarta, 19 Februari 2019 (13.00)

 

Cara Termudah, Tersimple, Terjujur Menemukan Passion

Instruction: ‘Coba sebutkan 5 hal yang kamu sukai dalam waktu 10 detik!’

Buku, bisnis, kopi, menulis, kuliner.

Ya, itulah cara tercepat, termudah, tersimple, terjujur mengetahui keinginan kita apa, tujuan kita apa. Juga untuk menentukan bisnis yang cocok untuk kita apa. 5 hal yang tersebut pastilah yang paling sering ada di dalam pikiran dan juga hati. Karena kunci sukses berbisnis adalah kita harus ‘bahagia’. Karena kalau kita sudah bahagia, kita akan detail. Dan detail akan menghasilkan sebuah kesempurnaan. {}

book-cafe

Contoh dari Google

.

Jakarta, 19 Februari 2019 (11.03)

 

Bisnis Perpustakaan

Dulu, saking cintanya sama buku aku sampai buat perpustakaan kecil-kecilan di rumah. Beli almari yang besar-besar. Kira-kira sejak masih SD aku mempunyai ide untuk membuat bisnis perpustakaan. Tapi sayangnya ga dibolehin sama ortu karena aku masih sekolah dan takut ngga ada yang ngurus. Jadinya aku mendata semua buku yang kupunya dan kutulis tangan. Ketika di sekolah aku beranikan diri untuk menawarkan jasa penyewaan buku kepada teman-teman. Ga nyangka ternyata banyak sekali yang berminat. Mungkin karena melihat aku suka baca buku kali ya, jadi tertular. Wkwkw.

Ketika SMP, aku mendata ulang semua bukuku, tapi kali ini kuketik lewat komputer. Jadi tulisannya menjadi lebih rapi. Harga sewanya sangat murah meriah. Karena memang kusesuaikan dengan budget anak sekolahan. Sebenarnya ketika kecil aku tidak terlalu terobsesi mencari uang, namanya juga masih anak-anak. Tapi entah kenapa kegiatan berbisnis itu terasa sangat menyenangkan. Semenyenangkan saat kita bermain game. Tapi kali ini game-nya menghasilkan uang beneran. Bukan uang mainan seperti main monopoli. Wkwk.

Kalau disuruh memilih, lebih memilih beli buku atau baju, tentu saja aku memilih buku. Aku sangat ga betah di toko baju lama-lama. Sebaliknya, aku bisa tahan seharian di toko buku sampai ditinggal orangtuaku pulang wkwkw.

Suatu saat, ketika sudah menikah aku akan membuat bisnis perpustakaan dan kuliner yang menjadi satu. Kalau tau konsep book cafe, yaa seperti itulah kira-kira. ^ ^ Bismillah Insyaallah tahun 2024 aku sudah mendapatkannya.

Dan,

satu lagi.

Aku ingin brand Book Cafe itu adalah “KIANA”. 🙂

book-cafe-book

Contoh dari Google

.

Jakarta, 19 Februari 2019 (10.39)