Bob Sadino Kedua

white ceramic cup with liquid inside on white saucer

Photo by Pixabay on Pexels.com

Aku lebih suka memanggilnya Pak Bob. Mengingatkanku dengan salah seorang tokoh entrepreneur idolaku. Siapa lagi kalau bukan Bob Sadino. Aku suka dengan berbagai pemikiran eksentriknya. Jauh-jauh datang dari sebuah desa yang ada di Jawa Timur, untuk menemui Om Bob di Kemang Jakarta Selatan. Tapi setelah ke sini ternyata beliau sudah meninggal. Konyol memang. Tapi begitulah kenyataannya.

Kini, aku tinggal tak jauh dari Kemang. Dan berkuliah di sini. Berkuliah di sebuah tempat yang mengajarkanku tentang cara berjualan. Sangat berbeda dengan kampus-kampus yang lain. Kampus ini mengajarkanku kalau mendapat profit lebih banyak jauh lebih hebat dari sekedar mendapat score 4 di nilai IPK. Nggak pernah ada ceritanya Kampus Bisnis Umar Usman memberi hadiah kepada mahasiswa yang memiliki nilai IPK paling baik. Yang ada, yang terbaik dalam berjualan itulah yang layak mendapat hadiah dan penghargaan. Hal ini tentu saja memacu para mahasiswa untuk berlomba-lomba mendapatkan profit paling banyak. Bukannya belajar tentang bisnis melulu tapi giliran buka usaha nggak bisa.

Mungkin, aku tidak bertemu dengan Bob Sadino versi asli. Tapi aku bertemu dengan Bob Sadino versi Kedua. Dan kebetulan saja namanya mirip. Wkwkw. Yang lebih kerennya lagi, ternyata beliau juga sama mengidolakan Om Bob Sadino. Jadi sudah pasti kami memiliki pemikiran yang sama dalam beberapa hal.

Aku tidak pernah merencanakan sebelumnya akan bertemu dengan Pak Bob. Bahkan dari awal aku sudah berencana untuk magang di Bandung. Tepat akhir bulan Januari, setelah pendaftaran magang ditutup, akhirnya aku berubah pikiran. Entah kenapa semesta seperti tidak mengijinkanku untuk berangkat ke sana. Aku pun meminta maaf kepada pihak manajemen dan meminta saran dimanakah tempat magang properti yang terbaik. Dan akupun direkomendasikan untuk magang di PT Genesis Indojaya. Awalnya sempat khawatir, karena aku belum pernah terjun di dunia properti sama sekali. Berbekal keinginan yang kuat, akhirnya akupun mengiyakan tawaran untuk magang di sana dan bertemu dengan Pak Bob. Seseorang yang dengan kesederhanaannya selalu menginspirasiku dalam berbagai hal. {}

.

Jakarta, 14 Februari 2019 (15.16)

2 respons untuk ‘Bob Sadino Kedua

Tinggalkan komentar